Tuesday, November 1, 2016

Tugas..tugas..tugaasss...!!!

Tugas dari Pak Zamzamy adalah sebagai berikut :


"Jelaskan PR mengenai pembagian tanggung jawab, penyusunan jadwal dan anggaran"


Jawaban diambil dari Buku "Manajemen Public Relation" 
oleh Rhenald Kasali :

1) Melanjutkan penjelasan materi minggu lalu mengenai bagan Proses Public Relations tersebut di atas terlihat jelas bahwa pelaksanaan tugas public relations bukanlah semata-mata melakukan aksi, melainkan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti dengan langkah-langkah pengendalian melalui suatu proses evaluasi. Hal ini termasuk juga di dalamnya mengenai penyusunan rencana dan pembagian tugas dengan bagian atau divisi lain dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Oleh sebab itu, seorang praktisi PR perlu menggunakan Strategic Management untuk melaksanakan pekerjaannya. Istilah strategic management sering disebut pula rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi public relations untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Untuk dapat bertindak strategis, kegiatan public relations harus menyatu dengan visi atau misi organisasinya, yakni alasan organisasi atau perusahaan untuk tetap hidup. Dari sinilah seorang praktisi public relations dapat menetapkan objectivenya dan bekerja berdasarkan objective tersebut.

Sama seperti bagian atau divisi lain di dalam perusahaan, untuk memberi konstribusi kepada rencana jangka panjang tersebut, praktisi PR dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di luar perusahaan.
2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara
    historis.
3. Melakukan analisis SWOT yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
    Oppurtunities (peluang) dan Threats (ancaman).

Hasil akhir dari perumusan ini adalah suatu rencana yang bersifat menyeluruh dan menyatu. Semua pihak akan mengetahui di mana sekarang perusahaan berada dan ke mana perusahaan tersebut akan dikendalikan dalam kurun waktu tertentu.

Berdasarkan rumusan itulah seorang praktisi PR dapat menentukan langkah yang dapat diambil serta program kerja yang akan disusun dan praktis langkah yang akan diambil akan lebih selaras dengan arah perusahaan secara menyeluruh.

2) Anggaran Public Relations



Bagan tersebut di atas menggambarkan secara utuh kegiatan PR dalam suatu proses menyeluruh yang diawali dengan pengumpulan fakta melalui riset untuk mendefinisikan permasalahan dan diakhiri dengan suatu audit (juga berbentuk riset) untuk melakukan evaluasi perusahaan.

Berpegang pada proses ini, seorang PR harus melakukan break down pada kegiatan yang muncul pada setiap bagian dari proses itu. Ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya anggaran PR, yaitu Citra Menyeluruh dan Posisi Perusahaan :

a. Citra Menyeluruh
    Citra utuh dan menyeluruh dari perusahaan bukanlah semata-mata menjadi tanggung
    jawab seorang praktisi PR dalam perusahaan atau organisasi, akan tetapi tanggung
    jawab pertama sebenarnya berada pada pundak pemilik (bagi perusahaan muda yang
    berada pada generasi pertama). Anggaran untuk membangun citra menyeluruh perlu
    dibebankan kepada semua bagian di dalam perusahaan,

b. Posisi Perusahaan 

    Besarnya anggaran PR berkaitan erat dengan posisi perusahaan di lingkungan. Posisi
    suatu perusahaan biasanya dapat dilihat pada Corporate Planning perusahaan, atau bila
    tidak, dapat ditetapkan sendiri melalui suatu analisis SWOT (Strengths, Weakness,
    Oppurtunities dan Threats).

Setiap proses di atas membutuhkan alokasi anggaran sesuai dengan sasaran, prioritas dan strategi yang ditetapkan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jawaban dari hasil pencarian bebas di Google :

1) Kegiatan PR dalam pembagian tanggung jawab :

Public Relations (PR) merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers. PR harus mampu membantu pimpinan, karyawan, investor, masyarakat, dan lain-lain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi terkait dengan perusahaan/ organisasi.

Menurut Danandjaja (2011:66), tugas dan tanggung jawab PR dalam suatu perusahaan dikenal dengan sebutan “potential public relations duties” adalah :

1. Mencari atau menyeleksi karyawan
2. Mengkoordinir hubungan dengan media cetakan dan media elektronik
3. Mengkoordinir aktivitas dengan anggota legislative
4. Mengarang musik interaksi dengan masyarakat
5. Memenej hubungan dengan masyarakat pemodal
6. Mendukung aktivitas
7. Mengkoordinir institusi menyebarkan “brosur” kepada public
8. Mengkoordinir hubungan dengan kelompok khusus
9. Memenej iklan yang menggambarkan kelembagaan atau produk
10. Mengkoordinir grafik dan jasa fotografis
11. Riset pendapat
12. Memenej pemberian penghargaan
13. Mengkoordinir kegiatan “special event”
14. Manajemen konseling
 
Dalam hal ini, seorang public relations harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bagaimana mengkoordinir dan mengatur suatu kegiatan/agenda dapat berjalan dengan lancer dan sukses dilaksanakan.
 
Contoh kasus: Ketika perusahaan Nestle mengalami krisis, dimana krisis tersebut timbul karena produk-produk Nestle terdapat DNA daging kuda, PR dari Nestle harus cepat mengambil tindakan. Tugas utama yang dilakukan oleh PR Nestle adalah menarik produk-produknya dari pasaran, dan menjelaskan kepada publik tentang kebenaran informasi tersebut secara nyata. Hal tersebut dilakukan agar kepercayaan publik bias terjaga, dan publik tetap setia dengan produk-produk Nestle. Namun, ada tantangan tersendiri bagi PR Nestle, yakni pemberitaan media yang semakin berkembang mengenai informasi tersebut. Pemberitaan buruk bagi Nestle, merupakan berita yang baik bagi media. Oleh karena itu, PR dari Nestle harus segera mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi, menjelaskan, dan menjawab dugaan kasus tersebut agar berita itu tidak meluas dan krisis bias segera diatasi. Tentunya dengan bukti-bukti nyata, langkah konkrit, dan bertanggung jawab kepada publik. 

2) Kegiatan PR dalam penyusunan jadwal

Sedangkan menurut Smith (2005), penyusunan jadwal yaitu pengelolaan waktu yang akan digunakan untuk kegiatan PR. Penyusunan jadwal seharusnya sudah dilakukan sejak merumuskan tujuan dan sasaran kegiatan PR. 

Ada 2 (dua) pertimbangan dalam menyusun jadwal kegiatan yaitu :

*  Waktu sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas untuk mencapai 
   tujuan kegiatan
*  Berbagai pola atau jenis serta frekuensi kegiatan yang akan dilakukan
 

Cara-cara yang dapat digunakan dalam menyusun jadwal kegiatan :

Mundur ke belakang dari tanggal kegiatan yang telah ditentukan, atau
Menetapkan setiap kegiatan yang telah teridentifikasi dalam flow chart (peta aliran 
   kegiatan)
Contoh flow chart :
No
Kegiatan
AGUSTUS
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
1
Perencanaan




2
Penulisan bahan




3
Editing




4
Draft lengkap




5
Cetak





3) Kegiatan PR dalam menyusun anggaran

Kemudian terkait Penyusunan Anggaran menurut Cutlip, Center dan Broom (1994), terdapat 4 (empat) kemungkinan dalam penyusunan anggaran PR :

1. Anggaran dialokasikan berdasarkan jumlah keseluruhan anggaran perusahaan yang tersedia. Biasanya dalam bentuk persentase dari seluruh anggaran operasional yang dikeluarkan perusahaan
2. Anggaran disusun berdasarkan keperluan untuk bersaing dengan perusahaan saingan. Namun model seperti ini agak jarang digunakan dalam konteks kehumasan karena kegiatan PR agak berbeda dengan kegiatan pemasaran.
3. Anggaran disusun berdasarkan seluruh keperluan kegiatan kehumasan yang ada. Sebelum menyusun anggaran, bagian PR terlebih dahulu menganalisis dan menyusun rencana program yang akan dijalankan
4. Anggaran disusun berdasarkan kemungkinan keuntungan yang diperoleh perusahaan/ organisasi

Sedangkan kategori anggaran kegiatan PR menurut Smith (2005) :

 
1. Personalia : yaitu pengeluaran untuk orang-orang yang terlibat dalam kegiatan 

    kehumasan
2. Bahan-bahan materi : berupa bahan atau materi yang digunakan untuk kepentingan 

    program, seperti ATK, alat-alat produksi, dll
3. Media Cost : pembiayaan untuk media, yaitu anggaran yang harus dikeluarkan untuk 

    membeli ruang dan waktu. Misalnya; iklan
4. Alat dan Fasilitas :  misalnya sewa tempat, hotel, sound system,dll
5. Administrative Items : contohnya biaya fotocopy, pembuatan proposal, biaya 

    perjalanan, komunikasi, dll.

Jenis-jenis penggolongan anggaran :

 
1. Anggaran tetap & anggaran tidak tetap
2. Biaya administratif & Biaya program
3. Anggaran proyek & anggaran rutin

Wednesday, October 5, 2016

Manajemen Public Relation Week 5 | 28.09.16

Pertemuan kali ini hanya mengumpulkan tugas serta diskusi singkat terkait tugas di bawah ini :

Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian beberapa media ini dalam PR!
Presentasikan minggu depan!

a. TV
b. Radio
c. Majalah
d. Surat kabar
e. Surat langsung
f. Poster di luar ruangan
g. Pameran
h. Poster di kendaraan bergerak
i. Movie trailer
j. Spesialisasi periklanan
k. Pamflet dan buklet


Nb : Tugas ditulis tangan, bukan ketik komputer!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Materi yang dibahas adalah mengenai "Mengevaluasi Efektifitas PR" :
 Audit/Evaluasi
 
* Tujuan : untuk memeriksa seberapa jauh karya-karya PR berjalan dengan baik
* Layaknya, audit dilakukan oleh pihak ketiga agar dapat diperoleh hasil yang jernih dan obyektf

 
 Tiga Tingkatan Evaluasi Usaha PR

* Persiapan. Mengkaji kecukupan dari informasi yang anda kumpulkan, kecocokan isi pesan dan format, serta kualitas pesan itu sendiri.
* Implementasi. Mengukur jumlah pesan yang terkirim (distribusi), jumlah pesan yang memperoleh tempat di media, jumlah orang yang menerima pesan, dan jumlah orang yang mengikuti pesan tersebut.
* Dampak. Menghitung jumlah/persentase audiensi yang mempelajari isi pesan, yang mengubah opini mereka, yang mengubah sikap mereka, yang berperilaku sesuai yang diharapkan, dan menentukan apakah masalah terselesaikan atau tujuan telah tercapai.


Walau pada posisi terakhir, evaluasi justru sering menjadi awal dari sebuah usaha baru. Riset PR harus terus berlangsung, terus mengevaluasi proses dan lingkungannya dan memberikan informasi baru untuk meneruskannya.
Riset evaluasi bermanfaat dalam menilai dan mengkaji program yang sudah ada serta adanya keperluan bagi program PR untuk mendapatkan penguatan dukungan organisasi. 
 

Berbagai Bidang yang Biasa Digunakan dari Aktivitas Pengukuran Evektivitas PR : 

* Liputan media dan pengaruhnya
* Ukuran kegiatan
* Mulut ke mulut dan medi sosial lainnya
* Pesan berbasis web
* Penguatan reputasi perusahaan


Empat dimensi pengukuran yang dapat diterapkan dalam menilai dampak dari setiap kampanye PR :

* Cakupan audiensi
* Respon audiensi
* Dampak kampanye
* Teknik pemantauan lingkungan. FGD.


Sumber Kesalahan Pengukuran 

* Volume tidak setara dengan hasil. Tumpukan kliping vs pengaruh kliping kepada audiens.
* Estimasi bukanlah pengukuran. Tidak ada tempat bagi kerja berbasis asumsi dalam si stem pengukuran. Urusan dana.
* Sampel harus representatif. Harus dipilih secara ilmiah dan sistematis. 
* Mengevaluasi proses administrasi
* Mengevaluasi publikasi pekerja
* Mengevaluasi media relations
* Software Evaluasi. Edelman Public Relations Worldwide dan PRTrack (Trackware Inc.)



 Materi : Presentasi by Pak Zamzamy

 

Manajemen Public Relation Week 4 | 21.09.16

Tema Pertemuan ke-4 minggu ini membahas mengenai "Aksi & Komunikasi" :


Praktisi PR sebagai bagian dari tim manajemen sebuah organisasi harus terlibat dalam proses pembuatan keputusan untuk memastikan bahwa organisasi melakukan tindakan positif dan bertanggung jawab secara sosial. Tindakan ini kemudian menjadi sumber bagi banyak komunikasi organisasi.

DIFUSI

* Bagaimana cara ide-ide baru diadopsi dalam sebuah masyarakat
* Dua kategori karakteristik individu dari setiap audiensi target :
       a. Utama; Menengah; dan Moderat
       b. Laten; Sadar; dan Aktif 

  Sistem klasifikasi ini untuk membantu menentukan seberapa jauh sebuah publik siap 
  dan dapat merespon setiap aksi yang direncanakan 

Keterangan :
 
* Publik Utama : kelompok yang kepadanya sebuah aksi diarahkan
* Publik Menengah: individu memiliki kontak langsung dengan audiensi utama dan dapat 

  menyampaikan pesan kepada mereka
* Publik Moderat : kelompok yang berbagi tujuan yang sama atau filosofi pengarah yang 

  sama dan dapat memberi dampak pada publik utama 

* Publik Saten: tidak memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk berubah.
* Publik Sadar: menyadari akan sebuah kebutuhan, tetapi tidak memiliki kemauan untuk 

  bertindak seperti menerima ide baru
* Publik Aktif : sadar dan siap untuk melakukan sesuatu 



ADA 5 LANGKAH YANG MENJELASKAN BAGAIMANA MANUSIA DIPENGARUHI UNTUK DAPAT BERUBAH

1. Kesadaran

    Sadar akan ide/praktek walau pengetahuan terbatas
2. Minat/ketertarikan

    Mulai mencari info ide itu lebih banyak
3. Evaluasi. 

    Mulai menerapkan ide pada situasi sendiri dan berusaha memperoleh banyak info serta 
    membuat keputusan untuk mengujicobakan ide baru tersebut
4. Percobaan. 

    Penerapan aktual dimulai. Biasanya pada skala kecil
5. Adopsi. 

    Segera setelah ide terbukti bermanfaat, maka akan diadopsi oleh audiensi target


5 SALURAN PENGARUH DASAR DALAM PROSES ADOPSI

1. Media massa 
2. Perantara bias. Mengambil keuntungan dari adopsi orang lain (misal : sales) 
3. Pihak ketiga yang tidak bias. Kelompok konsumen; agen pemerintah; yang memiliki 
    kredibilitas 
4. Orang penting lainnya. Teman, keluarga, dan orang lain
5. Pengalaman pribadi


MEMFASILITASI PROSES ADOPSI

* Two-step flow of information (opinion leaders dan followers)
* Multi-step flow of information
* Konsep manajemen stakeholder

  Stakeholders ---> para individu yang mempersepsi diri mereka sebagai seseorang yang 
  memiliki kepentingan dengan aksi dari organisasi

Tujuannya adalah diperolehnya kerja sama maksimal antara stakeholders dan tujuan organisasi.

* Praktisi PR merupakan komunikator kunci dalam sebuah organisasi.
* Menulis merupakan alat utama bagi kerja seoarang komunikator, tetapi praktisi harus 

  menguasai berbagai gaya penulisan.
* Struktur penulisan dengan piramida terbalik dipandang sebagai sesuatu yang penting 

  karena struktur ini digunakan oleh kebanyakan jurnalis. Gaya penulisan lain seperti 
  menulis untuk internet juga dipandang perlu untuk dikuasai.


TIPS MENULIS EFEKTIF

* Gunakan kata-kata singkat dan sederhana
* Gunakan kata, kalimat serta paragraf pendek dan sederhana
* Tulis dalam bentuk aktif bukan pasif
* Hindari penggunaan slang dan jargon
* Gunakan kata sifat dan kata kerja dengan hemat
* Persingkatlah
* Spesifiklah, Sampaikan alasan atas opini anda



PEMILIHAN MEDIA

* Media terkontrol. Publikasi internal; surat langsung; poster; dan iklan
* Media tidak terkontrol. Surat kabar; TV; dan radio



3 PERTIMBANGAN DASAR DARI PEMILIHAN MEDIA

* Audiensi
* Waktu yang tepat
* Anggaran 



Sumber : Materi Presentasi Pak Zamzamy